KARYA DIVISI TEATER

PEREMPUAN DISUDUT KOTA

By: Gig

Usttt… izinkan aku memperkenalkan diri sebab kalian tidak ada yang mengenalku apalagi peduli. Aku adalah perempuan yang terjebak dalam candu memakai topeng, terjebak dalam keramaian manusia yang memikirkan diri sendiri. Akan kuceritakan padamu tentang diriku, tentang diriku yang sebenar-benarnya diriku.

Aku merantau jauh dari rumah untuk merajut asa dan mimpiku. Aku adalah perempuan yang selalu ceria selalu bahagia dan beruntung memiliki kehidupan yang menyenangkan. Tapi semua itu hanya katanya, kata dia… kata mereka..dan kata kalian yang tidak pernah benar-benar mengenalku.

Dikota ini aku berkenalan dengan seorang pria baik dengan segudang prestasinya.

Setelah satu tahun mengenalnya tepatnya rabu 8 maret 2022 dimalam yang sunyi dan langit yang ditutupi awan seakan membuat bulan dan bintang enggan menampakkan dirinya. Aku berjalan seorang diri didepan kampus lalu ia lewat dan menawariku tumpangan. ‘’mau kemana?’’ ‘’saya habis dari secret himpunan sekarang mau pulang’’ ‘’oh kalau begitu sini saya antar’’ Tanpa berpikiran yang negative tentang tawarannya aku menerima tumpangannya.

Lalu tiba-tiba ia berhenti didepan sebuah kost ‘’kenpa berhenti? Ini kost siapa? Ini bukan kostku’’ ‘’ini kostku kamu duduk saja dulu dikursi itu aku ingin mengambil sesuatu!’’ akupun mengikuti apa yang ia katakan tanpa berpikir yang aneh-aneh lalu ia keluar malah membawakan secangkir teh dan cemilan ‘’kamu minum dulu kita diskusi tipis sebelum aku mengantarmu pulang lagian ini belum terlalu larut’’ ‘’hm boleh tapi jangan terlalu lama tidak baik jika seorang perempuan dikost pria sampai tengah malam’’ ‘’iyaaaa’’.

Semakin lama obrolan kami seperti sudah tidak sehat ia mulai mempertanyakan urusan pribadiku bahkan kehal-hal sensitifku. Gerak geriknya pun membuatku semakin cemas tangannya sudah mulai tidak sopan menyentuhku ‘’jangan kurang ajar’’ ‘’tidak papa hanya kita berdua disini’’semakin aku melarang semakin ia berani bahkan ia mulai memaksaku masuk kedalam kostnya ‘’ayo masuk saja ini hanya sebentar’’ ‘’tidak mau aku tidak mau aku mau pulang’’.

Setelah malam itu aku hanya bisa mengurung diri berhari-hari. Sampai hari ini kejadian itu selalu terputar dikepalaku seperti kaset rusak. Aku bahkan tidak pernah tidur karena suara lelaki brengsek itu selalu tergiang-giang dikepalaku. ‘’tidak papa hanya kita berdua disini’’ ‘’ayo masuk saja ini hanya sebentar’’ ‘’ tidak papa’’ aaaaaaaaaaa

Sekarang aku harus bangaimana seorang perempuan hanya memiliki harga diri dan kehormatan tapi sekarang aku sudah tidak punya keduanya. Untuk melihat diri sendiri dicermin saja aku takut. Bangaimana dengan asa dan mimpiku serta harapan ibuku dikampung. Bangaimana jika aku hamil?. Lebih baik aku mati saja dari pada hidup menjadi perempuan kotor tanpa harga diri dan mempermalukan ibuku…….


Script Teater Angkatan 21

 

Tema : SEPENGGAL CERITA TENTANG PAMERHIT


Pemeran/Aktor

Sutradara : Muh Daniel (Shakuaci)

Sarmila (Jeda)

Nurul nabila (Popondi)

Siti fadilah rahma hendra  (Slowly)

Figuran : rilis karya, pitu-pitu, dan gig


BABAK 1

Scene 1 (Suasana pelataran gedung s) 

Para anggota baru sedang berkumpul di pelataran gedung s untuk mendengarkan pengumuman devisi yang di umumkan oleh koordinator devisi. 

Koordinator : jadi setelah pembagian devisi kemarin itu, adapun yang menjadi anggota drama ialah Jeda, popondi, dan slowly. Disini kalian sudah saling mengenal satu sama lain? 

All anggota : Tidak senior. (saling menatap satu sama lain) 

Koordinator : belum saling mengenal yah?

All anggota : belum senior.

Koordinator : kalau begitu silahkan saling mengenal dulu, nah di pelatihan selanjutnya kita akan latihan mengenai reading naskah/membaca naskah. Untuk naskahnya nanti saya kirim di group devisi.

All anggota : iya siap senior


Scene 2 (suasana pelataran gedung s) 

Keesokan harinya pelatihan devisi drama pun dimulai

koordinator : jadi kalian semua sudah saling mengenal ? 

All anggota : iya senior sudah kenal.

Koordinator : jadi naskah yang kemarin sudah saya kirim di group, sudah kalian dibaca? 

Sloly & popondi : iya sudah dibaca senior.

Jeda : Mohon Maaf senior, saya tidak membacanya karena saya lupa. 

Koordinator : okey, kalau begitu kita langsung mulai saja pelatihan nya 

Slowly : ayo cepat bergerak semua untuk latihan membaca naskah. jangan lambat sekali gerakannya jeda karna kamu itu belum pernah membaca naskah (sambil melirik jeda yang sedang bermain dengan ponselnya) 

Popondi : Santai aja, ngegaass bangett. (sambil melirik ke slowly). "Ayo jeda kita latihan"

Koordinator : okay, silahkan scene pertama mulai dibaca. 

Mereka pun memulai pelatihan dengan materi reading naskah/membaca naskah

Slowly : jeda bantuka dulu untuk menghapus tulisan di papan tulis (sengaja tidak dibuat bahasa baku) 

Jeda : Ha? Menolongmu?  Memangnya kamu siapa yang harus aku tolong? 

Koordinator : jeda bisa baca naskahnya menggunakan bahasa lokal saja? Tidak perlu menggunakan bahasa terlalu baku (sambil menatap jeda)

Jeda : senior kalau bahasa lokal yang kita gunakan dalam bermain drama, belum tentu penonton bisa paham apa yang kita ucapkan karena mereka dengan kita  berasal dari wilayah yang berbeda-beda.

Slowly : Sok jakarta sekali. Yaahh resiko sihh tidak pernah baca naskah! Makan nya naskahnya dibaca dulu (nada judes)

Jeda : saya kan sudah bilang saya tidak bisa menggunakan bahasa lokal/sehari-hari dalam berdrama. 

"Jeda pun membanting draft naskah yang dipegang nya lalu meninggalkan tempat pelatihan"

Shakuaci : kenapa hanya dua orang yang hadir pelatihan drama malam ini, anggota yang lain kemana? 

Slowly : jeda baru saja pulang senior 

Popondi : tadi kami bertiga senior dengan jeda, tapi ada sedikit problem yang terjadi.


Scene 3 (suasana di sekret) 

Jeda : Mohon maaf senior kalau sudah menunggu lama disini? 

Shakuaci : tidak apa-apa. Silahkan duduk dulu. Jadi begini, Kemarin saya liat anggota drama masih pelatihan tapi kata teman nya yang lain jeda pulang dan meninggalkan tempat pelatihan, Memangnya jeda ada masalah apa kemarin pada saat pelatihan drama?

Jeda : kemarin materi pelatihan nya tentang reading naskah, kemudian teman-teman mempermasalahkan bahasa baku yang saya pergunakan dalam pelatihan, dan teman-teman mau kalau bahasa yang saya pergunakan pada saat pelatihan adalah bahasa lokal/bahasa sehari-hari senior. 

Shakuachi : saya mengerti disini jeda, tapu jeda juga harus mengerti teman-teman yang lain. Ingat jeda semua sifat dan perilaki orang itu berbeda-beda, beda tempat beda sifat dan jeda harus menempatkan dirinya seperti bunglon.

Jeda : iya senior, terima kasih atas saran nya

Shakuaci : baik jeda, silahkan berbaur kembali dengan teman nya. 


Scene 4 (suasana di sekret) 

Jeda : hey hey.. Tadi itu saya tidak sengaja loh melihat slowly lagi chatan dengan salah satu senior kita loh

Popondi : memang nya senior siapa? Kalau kasih info yang jelas dong jeda

Slowly : apaansih jeda (sambil teriak dan menatap sinis jeda) 


BABAK 2

Scene 5 (Suasana dirumah) 

Popondi :Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatu

Mama: wa'alaikumsalam. Kenapa baru datang?  sekarang sudah jam berapa? Selama kamu berorganisasi, apakah tidak berdampak buruk untuk kuliahmu? Terus bagaimana dengan nilaimu apakah tidak turun? 

Popondi : maah.. kalau masalah tugas kuliah aku tetap kerjakan.

Mama : jangan membantah apa yang mama katakan... Atau justru itu yang kamu dapatkan selama kamu berorganisasi.setiap hari mama perhatikan kamu selalu pulang larut malam, mau jadi apa kamu. Jadi kamu pilih organisasi atau kuliah kamu?

Popondi : Terserah mama saja. (popondi pun melempar tasnya lalu keluar meninggalkan rumah).


Scene 6 (suasana sekret) 

Mama : dimana popondi? (tanya ke semua anggota yang ada di pondok bambu dengan nada yang keras) 

Jeda : mohon maaf, ada apa yah tante? 

Mama : kemana popondi? Dari kemarin dia meninggalkan rumah, pasti dia kesini. 

Ingga : ada apa ini? 

Jeda : orangtua popondi datang untuk mencari popondi, katanya sejak dari kemarin popondi meninggalkan rumahnya. 

Mama : dimana anak saya? Pasti kalian yang mengajarkan anak saya seperti ini.

Ingga : mungkin bisa dibicarakan baik-baik tante. 

Jeda : itu sana popondi. (sambil menunjuk ke arah popondi) 

Popondi : apa yang mama lakukan disini ?

Mama : Anak kurang ajar…. Sini kamu, kita pulang (sambil menarik popondi) 


Scene 7 (suasana di sekret) 

Rika(Figuran) : eh, kemarin katanya orangtua popondi datang marah-marah yah? 

Solfegio (figuran) : nggak tahu juga sih

Rika(figuran) : oh…  btw slowly katanya lagi dekat dengan senior yah, kemarin aku dengar jeda bilang begitu. Apakah benar yang dikatakan jeda kemarin soal kedekatan slowly dengan senior? 

Pitu-pitu(Figuran) : ah masa sih, emang iya? Atau kamu punya info lagi tentang slowly, soalnya aku kepo.

Rika&solfegio : eh eh slowly datang, slowly datang

Slowly : lagi bahas apasih, keliatan nya seru banget.

Solfegio(Figuran) : bahas persoalan kepanitian aja sih

Selang beberapa menit jeda pun datang menuju  sekret untuk pelatihan devisi Drama

Jeda : kalian semua lagi bahas apa? 

Slowly : jeda kenapa kamu menyebar berita hoax? berita yang tidak-tidak soal kedekatan aku dengan senior.

Jeda : apaansih?

Slowly : kalau tidak tahu apa-apa jangan cerita sembarangan dong. 

Shakuaci : kenapa lagi ini jeda sama slowly? 

Slowly : jeda tuh senior sebar berita yang tidak-tidak, sebar berita hoax tentang saya

Jeda : yah faktanya memang seperti itu.

Shakuaci : jeda, slowly. Kalian berdua ikut dengan sayaa


Scene 8 (suasana di sekret) 

Shakuaci : kalian berdua sebenarnya punya masalah apa?

Slowly : jeda senior, dia bilang saya punya hubungan kedekatan dengan senior padahal itu fitnah dan berita hoax.

Jeda : mana mungkin itu fitnah, jelas-jelas saya lihat dia lagi chatan dengan senior.

Shakuachi : slowly kalau itu berita hoax ataupun fitnah cobalah untuk dijelaskan terlebih dahulu.

Slowly : sebenarnya senior memang kemarin saya chatan dengan salah satu senior, akan tetapi itu hanya chatan biasa dan tidak ada hubungan apa-apa.

Jeda : masa sih hanya cht biasa sampai senyum-senyum begitu.

Slowly : memangnya kamu tahu apa isi cht aku saat itu.

Jeda : ah ngaku aja. 

Shakuaci : eh sudah-sudah. Begini slowly dan jeda sebenarnya ini hanya permasalahan yang kecil. Untuk jeda jangan terlalu cepat menyimpulkan sesuatu yang belum pasti apalagi masih hanya sebatas cht dan juga jangan langsung disebar keteman-teman nya, yah kalaupun itu fakta atau benar masih ada pertimbangan. Dan untuk slowly kau bisa dekat dengan senior siapa saja tapi berikan batasan jangan kelewatan. Karna di lembaga kita ini  memiliki aturan yang mengatur tentang larangan berpacaran antara sesama anggota aktif. 

Jeda&slowly : iya senior (sambil menganggukan kepala) 

Shakuachi : jadi saya rasa sudah aman dan silahkan bersaliman

(jeda pun dan slowly saling bersaliman) 

Dan tiba-tiba popondi datang dengan raut wajah yang sedih

Jeda : pondi kamu kenapa? 

Popondi : tidak apa-apa jeda

Slowly : tidak apa-apa bagaimana, terus kenapa  kau menangis? 

Shakuaci : ada apa popondi, ada masalah apa? 

Popondi : orangtua aku sudah tidak mengijinkan aku untuk berorganisasi, karena nilai ipk aku menurun senior

Shakuaci : sebenarnya masalah seperti ini masih bisa diselesaikan secara baik-baik, solusinya bukan keluar dari lembaga tergantung bagaimana popondi jelaskan ke orangtua nya 

jeda : iya popondi, ini masih bisa diselaikan dengan baik-baik

Slowly : pikirkan saja baik-baik popondi dan pikirkan juga angkatan kita

Popondi : sudah tidak bisa, saya pun sudah memikirkan nya dengan baik-baik kalau jalan salah satunya hanya keluar  dan berhenti itu untuk berproses (nada sedih) 

Shakuachi : coba dipikirkan lagi popondi, liat prosesmu sudah sejauh mana, dan liat juga angkatan nya yang masih peduli

Popondi : sudah tidak bisa senior, karena orangtua aku sangat tegas orangnya dan ucapan nya tidak bisa dibantah. Dan ini surat pengunduran diri saya senior( menyerahkan surat pengunduran dirinya sambil bersedih) 

Shakuaci : kalau menurut kamu itu sudah keputusan yang terbaik untuk kamu, saya sudah tidak bisa melarang dek

Popondi : iya senior, terima kasih atas ilmu dan tempat untuk berproses nya senior

Shakuachi : Iya dek tetap berproses walaupun tidak di lembaga ini. 



Pemeran/Aktor

Sutradara : Muh Daniel (Shakuaci)

Sarmila (Jeda)

Nurul nabila (Popondi)

Siti fadilah rahma hendra  (Slowly)

Figuran : rilis karya, pitu-pitu, dan gig


BABAK 1

Scene 1 (Suasana pelataran gedung s) 

Para anggota baru sedang berkumpul di pelataran gedung s untuk mendengarkan pengumuman devisi yang di umumkan oleh koordinator devisi. 

Koordinator : jadi setelah pembagian devisi kemarin itu, adapun yang menjadi anggota drama ialah Jeda, popondi, dan slowly. Disini kalian sudah saling mengenal satu sama lain? 

All anggota : Tidak senior. (saling menatap satu sama lain) 

Koordinator : belum saling mengenal yah?

All anggota : belum senior.

Koordinator : kalau begitu silahkan saling mengenal dulu, nah di pelatihan selanjutnya kita akan latihan mengenai reading naskah/membaca naskah. Untuk naskahnya nanti saya kirim di group devisi.

All anggota : iya siap senior


Scene 2 (suasana pelataran gedung s) 

Keesokan harinya pelatihan devisi drama pun dimulai

koordinator : jadi kalian semua sudah saling mengenal ? 

All anggota : iya senior sudah kenal.

Koordinator : jadi naskah yang kemarin sudah saya kirim di group, sudah kalian dibaca? 

Sloly & popondi : iya sudah dibaca senior.

Jeda : Mohon Maaf senior, saya tidak membacanya karena saya lupa. 

Koordinator : okey, kalau begitu kita langsung mulai saja pelatihan nya 

Slowly : ayo cepat bergerak semua untuk latihan membaca naskah. jangan lambat sekali gerakannya jeda karna kamu itu belum pernah membaca naskah (sambil melirik jeda yang sedang bermain dengan ponselnya) 

Popondi : Santai aja, ngegaass bangett. (sambil melirik ke slowly). "Ayo jeda kita latihan"

Koordinator : okay, silahkan scene pertama mulai dibaca. 

Mereka pun memulai pelatihan dengan materi reading naskah/membaca naskah

Slowly : jeda bantuka dulu untuk menghapus tulisan di papan tulis (sengaja tidak dibuat bahasa baku) 

Jeda : Ha? Menolongmu?  Memangnya kamu siapa yang harus aku tolong? 

Koordinator : jeda bisa baca naskahnya menggunakan bahasa lokal saja? Tidak perlu menggunakan bahasa terlalu baku (sambil menatap jeda)

Jeda : senior kalau bahasa lokal yang kita gunakan dalam bermain drama, belum tentu penonton bisa paham apa yang kita ucapkan karena mereka dengan kita  berasal dari wilayah yang berbeda-beda.

Slowly : Sok jakarta sekali. Yaahh resiko sihh tidak pernah baca naskah! Makan nya naskahnya dibaca dulu (nada judes)

Jeda : saya kan sudah bilang saya tidak bisa menggunakan bahasa lokal/sehari-hari dalam berdrama. 

"Jeda pun membanting draft naskah yang dipegang nya lalu meninggalkan tempat pelatihan"

Shakuaci : kenapa hanya dua orang yang hadir pelatihan drama malam ini, anggota yang lain kemana? 

Slowly : jeda baru saja pulang senior 

Popondi : tadi kami bertiga senior dengan jeda, tapi ada sedikit problem yang terjadi.


Scene 3 (suasana di sekret) 

Jeda : Mohon maaf senior kalau sudah menunggu lama disini? 

Shakuaci : tidak apa-apa. Silahkan duduk dulu. Jadi begini, Kemarin saya liat anggota drama masih pelatihan tapi kata teman nya yang lain jeda pulang dan meninggalkan tempat pelatihan, Memangnya jeda ada masalah apa kemarin pada saat pelatihan drama?

Jeda : kemarin materi pelatihan nya tentang reading naskah, kemudian teman-teman mempermasalahkan bahasa baku yang saya pergunakan dalam pelatihan, dan teman-teman mau kalau bahasa yang saya pergunakan pada saat pelatihan adalah bahasa lokal/bahasa sehari-hari senior. 

Shakuachi : saya mengerti disini jeda, tapu jeda juga harus mengerti teman-teman yang lain. Ingat jeda semua sifat dan perilaki orang itu berbeda-beda, beda tempat beda sifat dan jeda harus menempatkan dirinya seperti bunglon.

Jeda : iya senior, terima kasih atas saran nya

Shakuaci : baik jeda, silahkan berbaur kembali dengan teman nya. 


Scene 4 (suasana di sekret) 

Jeda : hey hey.. Tadi itu saya tidak sengaja loh melihat slowly lagi chatan dengan salah satu senior kita loh

Popondi : memang nya senior siapa? Kalau kasih info yang jelas dong jeda

Slowly : apaansih jeda (sambil teriak dan menatap sinis jeda) 


BABAK 2

Scene 5 (Suasana dirumah) 

Popondi :Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatu

Mama: wa'alaikumsalam. Kenapa baru datang?  sekarang sudah jam berapa? Selama kamu berorganisasi, apakah tidak berdampak buruk untuk kuliahmu? Terus bagaimana dengan nilaimu apakah tidak turun? 

Popondi : maah.. kalau masalah tugas kuliah aku tetap kerjakan.

Mama : jangan membantah apa yang mama katakan... Atau justru itu yang kamu dapatkan selama kamu berorganisasi.setiap hari mama perhatikan kamu selalu pulang larut malam, mau jadi apa kamu. Jadi kamu pilih organisasi atau kuliah kamu?

Popondi : Terserah mama saja. (popondi pun melempar tasnya lalu keluar meninggalkan rumah).


Scene 6 (suasana sekret) 

Mama : dimana popondi? (tanya ke semua anggota yang ada di pondok bambu dengan nada yang keras) 

Jeda : mohon maaf, ada apa yah tante? 

Mama : kemana popondi? Dari kemarin dia meninggalkan rumah, pasti dia kesini. 

Ingga : ada apa ini? 

Jeda : orangtua popondi datang untuk mencari popondi, katanya sejak dari kemarin popondi meninggalkan rumahnya. 

Mama : dimana anak saya? Pasti kalian yang mengajarkan anak saya seperti ini.

Ingga : mungkin bisa dibicarakan baik-baik tante. 

Jeda : itu sana popondi. (sambil menunjuk ke arah popondi) 

Popondi : apa yang mama lakukan disini ?

Mama : Anak kurang ajar…. Sini kamu, kita pulang (sambil menarik popondi) 


Scene 7 (suasana di sekret) 

Rika(Figuran) : eh, kemarin katanya orangtua popondi datang marah-marah yah? 

Solfegio (figuran) : nggak tahu juga sih

Rika(figuran) : oh…  btw slowly katanya lagi dekat dengan senior yah, kemarin aku dengar jeda bilang begitu. Apakah benar yang dikatakan jeda kemarin soal kedekatan slowly dengan senior? 

Pitu-pitu(Figuran) : ah masa sih, emang iya? Atau kamu punya info lagi tentang slowly, soalnya aku kepo.

Rika&solfegio : eh eh slowly datang, slowly datang

Slowly : lagi bahas apasih, keliatan nya seru banget.

Solfegio(Figuran) : bahas persoalan kepanitian aja sih

Selang beberapa menit jeda pun datang menuju  sekret untuk pelatihan devisi Drama

Jeda : kalian semua lagi bahas apa? 

Slowly : jeda kenapa kamu menyebar berita hoax? berita yang tidak-tidak soal kedekatan aku dengan senior.

Jeda : apaansih?

Slowly : kalau tidak tahu apa-apa jangan cerita sembarangan dong. 

Shakuaci : kenapa lagi ini jeda sama slowly? 

Slowly : jeda tuh senior sebar berita yang tidak-tidak, sebar berita hoax tentang saya

Jeda : yah faktanya memang seperti itu.

Shakuaci : jeda, slowly. Kalian berdua ikut dengan sayaa


Scene 8 (suasana di sekret) 

Shakuaci : kalian berdua sebenarnya punya masalah apa?

Slowly : jeda senior, dia bilang saya punya hubungan kedekatan dengan senior padahal itu fitnah dan berita hoax.

Jeda : mana mungkin itu fitnah, jelas-jelas saya lihat dia lagi chatan dengan senior.

Shakuachi : slowly kalau itu berita hoax ataupun fitnah cobalah untuk dijelaskan terlebih dahulu.

Slowly : sebenarnya senior memang kemarin saya chatan dengan salah satu senior, akan tetapi itu hanya chatan biasa dan tidak ada hubungan apa-apa.

Jeda : masa sih hanya cht biasa sampai senyum-senyum begitu.

Slowly : memangnya kamu tahu apa isi cht aku saat itu.

Jeda : ah ngaku aja. 

Shakuaci : eh sudah-sudah. Begini slowly dan jeda sebenarnya ini hanya permasalahan yang kecil. Untuk jeda jangan terlalu cepat menyimpulkan sesuatu yang belum pasti apalagi masih hanya sebatas cht dan juga jangan langsung disebar keteman-teman nya, yah kalaupun itu fakta atau benar masih ada pertimbangan. Dan untuk slowly kau bisa dekat dengan senior siapa saja tapi berikan batasan jangan kelewatan. Karna di lembaga kita ini  memiliki aturan yang mengatur tentang larangan berpacaran antara sesama anggota aktif. 

Jeda&slowly : iya senior (sambil menganggukan kepala) 

Shakuachi : jadi saya rasa sudah aman dan silahkan bersaliman

(jeda pun dan slowly saling bersaliman) 

Dan tiba-tiba popondi datang dengan raut wajah yang sedih

Jeda : pondi kamu kenapa? 

Popondi : tidak apa-apa jeda

Slowly : tidak apa-apa bagaimana, terus kenapa  kau menangis? 

Shakuaci : ada apa popondi, ada masalah apa? 

Popondi : orangtua aku sudah tidak mengijinkan aku untuk berorganisasi, karena nilai ipk aku menurun senior

Shakuaci : sebenarnya masalah seperti ini masih bisa diselesaikan secara baik-baik, solusinya bukan keluar dari lembaga tergantung bagaimana popondi jelaskan ke orangtua nya 

jeda : iya popondi, ini masih bisa diselaikan dengan baik-baik

Slowly : pikirkan saja baik-baik popondi dan pikirkan juga angkatan kita

Popondi : sudah tidak bisa, saya pun sudah memikirkan nya dengan baik-baik kalau jalan salah satunya hanya keluar  dan berhenti itu untuk berproses (nada sedih) 

Shakuachi : coba dipikirkan lagi popondi, liat prosesmu sudah sejauh mana, dan liat juga angkatan nya yang masih peduli

Popondi : sudah tidak bisa senior, karena orangtua aku sangat tegas orangnya dan ucapan nya tidak bisa dibantah. Dan ini surat pengunduran diri saya senior( menyerahkan surat pengunduran dirinya sambil bersedih) 

Shakuaci : kalau menurut kamu itu sudah keputusan yang terbaik untuk kamu, saya sudah tidak bisa melarang dek

Popondi : iya senior, terima kasih atas ilmu dan tempat untuk berproses nya senior

Shakuachi : Iya dek tetap berproses walaupun tidak di lembaga ini.